CIRI ORANG YANG BERTAQWA
Setiap muslim wajib mencapai tingkatan orang yang bertakwa. Kata takwa (التَّقْوَى ) berasal dari kata وَقَى yang berarti “menjaga” yaitu menjaga sesuatu dari hal-hal yang dapat membahayakan dan menyakitinya. Sedangkan menurut lughat, takwa berarti قِلَّةُ الْكَلَامِ (qillatul kalaam), yaitu “sedikit bicara.” Hakikat dari takwa adalah bermakna menjadikan diri terpelihara dari sesuatu yang menakutkan, atau memelihara diri dari perbuatan dosa, dan hal ini dengan cara meninggalkan perkara-perkara yang terlarang.
Dalam satu riwayat disebutkan, bahwa Umar bin Al Khaththab pernah bertanya kepada Ubay bin Ka’ab mengenai taqwa. Namun Ubay balik bertanya, "Tidak pernahkah Anda melewati satu jalan yang penuh duri?" Umar menjawab “Ya, aku pernah.” Tanya Ubay lagi, “Apa yang anda lakukan?" 'Umar menjawab, "Saya waspada dan bersungguh-sungguh.” Lalu, kata Ubay bin Ka’ab: “Itulah takwa.”
Menurut Abdullah Yusuf Ali dalam tafsirnya tentang QS Al Hasyr ayat 18, bahwa takwa mengandung arti "menahan diri", menjaga diri kita dari segala dosa. Sementara ada yang memberi makna kata takwa “menerima ajaran yang dibawa Muhammad saw dengan penuh kepasrahan dan landasan iman.” Yaitu dengan menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.
Selanjutnya Al quran memandu kita bagaimana menjadi orang yang bertakwa. Oleh karena itu, dalam beberapa ayat di di dalam Al Quran dibahas beberapa ciri orang yang bertakwa. Orang yang bertakwa memiliki karakteristik sebagai berikut:
QS. Al Baqarah ayat 3-4 dibahas ciri orang yang bertakwa, yaitu:
Percaya pada yang ghaib
Mendirikan sholat
Menafkahkan sebagian rezeki
Beriman kepada Al-Quran dan kitab-kitab sebelumnya
Percaya adanya akhirat,
QS Ali Imron ayat 134-135 dikatakan bahwa ciri orang yang bertakwa adalah:
Menafkahkan hartanya (waktu lapang/sempit)
Menahan amarah
Memaafkan kesalahan orang
Senantiasa berbuat kebaikan
Suka minta ampun/bertaubat ketika berbuat dosa
Setelah mengetahui ciri orang yang bertakwa diatas, marilah kita melakukan refleksi diri. Bertanya dalam hati apakah ciri-ciri tersebut diatas sudah kita miliki? Jika belum, marilah kita berjuang memiliki karakteristik tersebut. Allah memberikan banyak kebaikan kepada orang yang bertakwa. Sebagai contoh, setiap mukmin yang bersedekah akan mendapatkan pahala kebaikan 700 kali lipat (10x70=700). Kemudian bagi yang membaca al quran, maka akan mendapat 10 kebaikan untuk setiap huruf al quran yang dibaca. Terkait membantu orang lain (miskin), Rasulullah pernah bersabda yang artinya: “Barangsiapa menghilangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, Allah akan menghilangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Dan barangsiapa yang memudahkan kesulitan orang yang dililit hutang, Allah akan memudahkan atasnya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim). Bahkan Rasulullah pernah berwasiat kepada Abu Dzar, dan salah satu wasiatnya adalah agar Abu Dzar mencintai orang miskin.
Dari ciri-ciri orang yang bertakwa diatas, maka ketakwaan itu sesungguhnya direpresentasikan tidak hanya melalui hubungan baik dengan Allah SWT tetapi juga dengan sesama manusia dan bahkan makhluk lain di muka bumi. Orang yang bertakwa baik hubungannya dengan sesama manusia. Ia senantiasa berbuat kebaikan kepada semua makhluk. Jadi ia akan menahan amarah jika orang lain bersalah bahkan memaafkan kesalahannya. Jika ia berbuat kesalahan ia segera minta maaf dan minta ampunan. Di dalam QS Al Ahzab: 35, untuk mendapatkan ampunan Allah, maka perbanyaklah berzikir.] dan waktu zikir yang dianjurkan adalah di waktu pagi dan petang. Di ayat yang lain pada QS Al Baqarah 183 Allah telah memberikan petunjuk bagaimana menjadi orang yang bertakwa, yaitu dengan cara berpuasa. Puasa merupakan ibadah yang melatih kita untuk bisa menahan amarah, memaafkan kesalahan orang lain dan berbuat kebaikan serta mendorong kita untuk bersedekah. Dengan melaksanakan ibadah puasa dengan benar, maka kita akan mendapat predikat sebagai orang yang bertakwa.
Dalam konteks menjadi orang yang bertakwa, maka Rasulullah pernah berwasiat kepada Abu Dzar pada khususnya dan seluruh umat muslim pada umumnya sebagai berikut: