Oleh
Bastudin, M.Pd.
PENDAHULUAN
Kurikulum
yang berlaku di Indonesia sekarang ini disebut Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan yang disingkat KTSP. Bila dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya,
KTSP ini sedikit berbeda. Kurkulum sebelumnya masih bersifat sentralistik.
Dengan kata lain, materi pokok ditentukan oleh pemerintah pusat sedangkan
kurikulum tingkat satuan pendidikan memberikan otonomi kepada sekolah untuk
mengembangkan materi ajar sendiri dengan mengacu pada rambu-rambu yang telah
diberikan oleh pemerintah pusat berupa Standar Kompetensi (disingkat KD) dan
kompetensi dasar (disingkat KD).
Penerapakan
kurikulum tingkat satuan pendidikan dewasa ini memungkinkan guru untuk
mengembangkan atau membuat bahan ajar sendiri karena kurikulum yang berlaku
sekarang ini hanya menyediakan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
harus dikuasai oleh siswa/peserta didik. Sementara itu, materi pokok dan topic
pembelajaran dikembangkan sendiri oleh guru berdasarkan standar kompetensi dan
kompetensi dasar tersebut. Mengapa ini dilakukan? Jawabnya karena guru/sekolah lebih
mengetahui keadaan peserta didik mereka. Pemerintah pusat hanya mendiakan
panduan untuk mengambangkan KTSP. Hal ini seharusnya dijadikan peluang bagi
sekolah, khususnya guru, untuk mengembangkan bahan ajar sendiri.
Tetapi
peluang untuk mengembangkan bahan ajar sendiri belum dimanfaatkan oleh guru secara
maksimal. Kebanyakan mereka belum melihat profesi sebagai penulis buku sangat
menjanjikan. Sesungguhnya ada banyak manfaat yang akan diterima dengan menjadi
penulis buku. Menurut James Pennebaker, Profesor Psikologi di Southern
Methodist University seperti dikutif dalam Putra (2007: 22) bahwa menuliskan
perasaan akan berpengaruh positif bagi kesehatan dan kekebalan tubuh. Manfaat
lain yang diperoleh adalah ganjaran angka kredit untuk kenaikan pangkat. Secara
social, manfaat yang didapat adalah menjadi terkenal atau dikenal. Terakhir
menulis akan memberikan manfaat financial kepada penulis.
Sudah
menjadi pengetahuan umum bahwa salah
satu kendala yang sering menghambat para pendidik untuk menyusun buku teks
pelajaran adalah minimnya pengetahuan serta wawasan tentang langkah-langkah
teknis dan praktis penyusunan bahan ajar yang aplikatif dan mudah dipahami
(Prastowo, 2011: 173). Dengan tulisan ini diharapkan dapat memotivasi guru
untuk membuat bahan ajar sendiri dan memberikan pengetahuan tentang teknik yang
dapat digunakan untuk menulis buku teks berbasis pada silabus, khususnya
pelajaran Bahasa Inggris.
PEMBAHASAN
Kunci
sukses menulis buku adalah menguasai masalah (topik) yang akan ditulis, mapping
of mind, dan membuat outline (Putra, 2007:69). Bagaimana caranya menguasai
masalah? Lebih lanjut dijelaskan bahwa agar menguasai masalah dengan baik,
maka tetapkan mata ajar yang akan
ditulis, dalami topik, gali dan ekspolrasi dengan cara membaca, mengamati dan
berdiskusi. Setelah menguasai masalah (topik)nya, langkah berikut
mengorganisasikan tema dan menuliskannya hingga selesai. Menurut Prastowo
(2011: 49), langkah utama
pembuatan bahan ajar terdiri dari tiga tahap penting yang meliputi analisis kebutuhan bahan ajar, penyusunan peta bahan ajar dan pembuatan bahan ajar. Tahap pertama
pembuatan bahan ajar, analisis kebutuhan bahan ajar, merupakan tahapan yang memberikan
kesempatan untuk meyakinkan diri bahwa apa yang akan ditulis benar-benar
dibutuhkan di lapangan dan dapat mengatasi masalah yang ada. Asumsinya adalah
bahwa sebelum menulis bahan ajar (buku) sudah ada bahan ajar lain yang serupa,
tetapi mengandung banyak kelemahan atau masalah. Harapannya nanti kelemahan
yang ada dapat diatasi. Pada tahapan ini dilakukan analisis masalah secara
operasional. Untuk dapat membantu mengidentifikasi masalah yanga akan
dipecahkan secara konkret dan terukur, coba jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut ini:
1.
Siapa
yang akan menggunakan buku yang akan ditulis?
2.
Apa
yang mereka alami sekarang ini dengan buku yang ada?
3.
Bagaimana
dampaknya ditinjau dari berbagai segi seperti motivasi, biaya dan waktu?
4.
Apa
yang diharapkan siswa bisa lakukan setelah menggunakan buku yang akan ditulis?
5.
Bagaimana
cara mengetahui bahwa pengguna telah mengalami kemajuan?
6.
Deskripsikan
apa yang akan terjadi jika masalah itu dibiarkan.
Untuk
merespons masalah yang telah diidentifikasi diatas, maka kemukakan pemecahan
masalah diatas dan hal-hal istimewa dari bahan ajar yang akan ditulis. Selanjutnya
kita akan memasuki tahap berikutnya, yaitu menyusun bahan ajar berbentuk buku
teks pelajaran. Langkah-langkah penyusunan bahan ajar berbentuk buku teks
pelajaran menurut Prastowo (2011) adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis
kurikulum
Salah
satu kriteria bahan ajar yang baik adalah kesesuaiannya dengan kurikulum yang
berlaku. Dengan demikian, sebelum memulai menulis penulis bahan ajar seyogianya
terlebih dahulu mempelajari kurikulum yang berlaku. Analisis kurikulum meliputi
kajian terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dari kompetensi dasar
kemudian dijabarkan menjadi indicator pencapaian dan materi pokok. Selanjutnya
materi pokok yang telah diidentifikasi dipetakan dan disusun. Setelah itu,
proses penulisan dimulai.
2. Menentukan
judul buku
Untuk
menentukan judul pada umumnya berdasarkan materi pokok. Jadi, jika kita sudah
menemukan materi pokok, maka itulah yang kita jadikan judul masing-masing bab
dari buku yang kita susun. Sementara judul bukunya disesuaikan dengan mata
pelajaran.
3. Merancang
outline buku
Pembuatan
kerangka buku membantu kita membuat paragraph yang baik, membangun ide dab
menuntun pembaca menelusuri tulisan kita.
4. Mengumpulkan
referensi sebagai bahan penulisan
Referensi
yang dikumpulkan hendaknya yang terkini dan relevan dengan bahan kajian.
Referensi dapat diambil dari buku, jurnal ilmiah, hasil penelitian, Koran dan
lain-lain.
5. Menulis
buku dengan memperhatikan penyajian kalimat yang disesuaikan dengan usia dan
pengalaman pembacanya.
Kalimat
yang dibuat dalam buku yang sedang kita susun harus memperhatikan tingkat
keterbacaan. Panjang kalimat harus mempertimbangkan kemampuan peserta didik.
6.
Mengevaluasi
atau mengedit hasil tulisan dengan membaca ulang
Kita
perlu membaca ulang atau meminta teman untuk membaca apa telah ditulis dalam
rangka memperbaiki kualitas tulisan kita. Jika terdapat kekurangan, maka dapat
ditambah atau dikomentari.
Berdasarkan
penjelasan diatas, langkah penulisan buku itu tidak terlalu rumit. Bahkan menurut
Putra (2007:121) bahwa buku teks
pelajaran dapat dikembangkan dari satuan acara perkuliahan (SAP)/silabus. Berikut
ini sampel tahapan pengembangan buku berdasarkan dari silabus.
1. Analisis
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Kajian
terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar dilakukan dengan tujuan untuk
mengidentifikasi materi pokok pembelajaran. Materi pokok/pembelajaran adalah
pokok-pokok maeri yang harus dipelajari siswa sebagai sarana pencapaian
kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa. Jika kompetensi dasar
dirumuskan dalam bentuk kata kerja, maka materi pokok/ pembelajaran dirumuskan
dalam bentuk kata benda, atau kata kerja yang dibendakan. Misalnya jika
kompetensi dasar yang harus dicapai “Agar siswa mampu melakukan perhitungan
rugi laba”, maka materi pembelajarannya adalah “cara menghitung rugi laba”.
Jika kompetensi yang harus dicapai “Agar siswa mampu mendeskripsikan madani”,
maka materi pembelajarannya berupa “Masalah-masalah dalam mewujudkan masyarakat
madani.”
Berikut ini
contoh identifikasi materi pokok dengan menggunakan matrix analisis SK/KD.
Tabel 1
Matrix Analisis SK/KD Mata Pelajaran Bahasa
Inggris
Standar
Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
Pencapaian
|
Materi
Pokok
|
Materi
Ajar
|
Mendengarkan
1. Memahami makna dalam percakapan transaksional dan
interpersonal sangat sederhana untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat
|
1.1 Merespon makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan
interpersonal (bersosialisasi) yang menggunakan ragam bahasa lisan sangat
sederhana secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dengan
lingkungan terdekat yang melibatkan tindak tutur: menyapa orang yang
belum/sudah dikenal, memperkenal-kan diri sendiri/orang lain, dan memerintah
atau melarang
|
a. Diperdengarkan percakapan dengan tindak
tutur menyapa orang yang belum/sudah dikenal, peserta didik dapat
mengidentifikasi jenis sapaan dengan benar
b.
Menyebutkan
ungkapan memperkenalkan diri sendiri/orang lain
c.
Menyebutkan
ungkapan perintah atau larangan dengan benar
|
Greeting
Introduction
Command & prohibition
|
-
Formal greeting
-
Informal greeting
Introducing oneself
Introducing people
Command /
prohibition
|
2.
Pemetaan
Materi Pokok / Materi Ajar
Berdasarkan
matrix analisis SK/KD diatas atau berdasarkan silabus yang sudah dimiliki, maka
dapat diidentifikasi materi pokok yang selanjutnya dapat jabarkan lebih detail
menjadi materi ajar. Materi pokok/materi ajar tersebut kemudian dipetakan untuk
melihat hubungan/keterkaitannya satu dengan yang lainnya. Berdasarkan hasil
matrix diatas, dapat dipetekan materi pokok Listening Standar Kompetensi 1,
Kompetensi Dasar 1.1 sebagai berikut ini :
- Greetings;
- Introducing oneself;
- Introducing people;
- Command; dan
- Prohibition.
Materi
listening biasanya sama dengan materi speaking dan materi reading sama dengan
writing. Materi KD 1 untuk reading dan writing adalah tentang short functional
text.
3. Penyusunan
Outline
Berdasarkan
materi pokok/materi ajar diatas, disusun kerangka / rancangan buku yang akan
ditulis. Untuk dapat menyusun outline buku teks, maka kita perlu mengetahui
komponen-komponen buku teks. “Bahan ajar berbentuk buku teks pelajaran terdiri
atas lima komponen, yaitu judul, kompetensi dasar, materi pokok, informasi
pendukung, latihan dan penilaian” (Andi Prastowo, 2011: 172). Jadi dalam
menyusun buku teks pelajaran, kelima komponen utama tersebut harus ada.
Berdasarkan hasil pemetaan SK/KD diatas, maka dapat disusun contoh kerangka
buku teks pelajaran Bahasa Inggris kelas VII bab I sebagai berikut :
Judul
Bab : Greeting
and introduction
Kompetensi Dasar :
After
the lesson, the students are able to express greetings an identify general
information from the written text
Materi
Pokok : LISTENING
& SPEAKING
:
1. Greeting
:
2. Introduction
:
READING & WRITING
:
Short functional text
(disesuaikan
dengan materi listening dan speaking, misalnya Identity card)
Informasi
Penunjang : Pronoun dan to be
Latihan : menyebutkan
salam
:
melafalkan greeting
:
menterjemahkan greeting
:
mengidentifikasi greeting dalam
percakapan
:
membaca dialogue
Penilaian : -
4.
Penulisan
buku
Berdasarkan
kerangka buku tersebut diatas, kemudian dikembangkan menjadi buku. Mulailah
dengan mencari sumber referensi dari buku, jurnal, pengalaman atau internet
tentang segala hal yang berhubungan dengan pembahasan isi buku. Tulislah dari
bagian satu sampai bagian terakhir dari struktur buku.
Beberapa aspek penting yang harus
ada dalam sebuah buku pelajaran dan
menjadi perhatian penulis buku pelajaran Bahasa Inggris adalah aspek anatomi buku pelajaran, aspek kegiatan
pembelajaran, aspek penyajian pelajaran dan aspek media pembelajaran.
a. Anatomi
buku
Komponen sebuah buku pelajaran antara
lain memuat kata pengantar, daftar isi, pembagian pelajaran ke dalam beberapa
bab, dan kelengkapan lainnya.
b. Kompetensi
dan Keterampilan yang diberikan
Setiap bab buku harus memuat keempat
keterampilan utama berbahasa dan kompetensi pendukung lainnya, seperti
fonologi, dialog, grammar, serta linguistic and discourse competence
c. Penyajian
Bahan
Buku pelajaran disajikan secara
berurutan dan dan sesuai dengan tingkat kesulitan. Perintah dari tugas atau
latihan seyogianya sederhana dan singkat.
d. Media
pendukung pembelajaran
Media pendukung pembelajaran biasanya
mencakup bahan audio visual, berbagai ilustrasi dan lay-out buku.
PENUTUP
Menjadi penulis buku teks itu tidak
sulit jika kita mengetahui tekniknya. Seorang guru selain mengajar, juga bisa
menjadi penulis buku teks pelajaran. Menjadi penulis dapat mendatangkan banyak
keuntungan karena disamping untuk mengembangkan diri juga dapat memberikan
manfaat yang lain dalam hal karir akademik, popularitas dan juga financial. Singkatnya,
menjadi penulis buku merupakan profesi yang sangat menjanjikan sekarang ini.
Oleh karena itu, marilah luangkan waktu untuk menulis buku. Pepatah mengatakan
bahwa “Verba volant, scripta manent”
(apa yang diucapkan berlalu namun apa yang tertulis abadi).
REFERENSI
Alwasilah, A. Chaedir. (2005) Model
Buku Pelajaran Bahasa Inggris SMP Kelas VII: Panduan Pengembangan. Depdiknas :
Jakarta.
Depdiknas. (2005). Pedoman
Pengembangan Buku Pelajaran. Jakarta : Pusat Perbukuan.
Prastowo, Andi, (2011). Panduan
Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif : Menciptakan Metode Pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan. DIVA Press : Yogyakarta.
Putra, R. Masri Sareb, (2007). How to
write your own text book : cara cepat dan asyik membuat buku ajar yang
powerful. Kolbu : Bandung
Royan F. M., (2011). Cara Mudah
Menulis Buku Best Seller. Masmedia Buana Pustaka: Sidoarjo.