3/07/2013

Mengenal Anatomi Buku

Ketika mendengar istilah anatomi, maka mungkin terlintas dalam pikiran kita semua adalah pelajaran Biologi. Kata anatomi yang berasal dari bahasa Yunani, anatomia dari anatemnein, yang berarti memotong merupakan cabang ilmu biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi makhluk hidup. Lalu kalau dihubungkan dengan buku, maka anatomi buku berhubungan dengan struktur dan organisasi buku.  Dengan kata lain, anatomi buku berarti bagian-bagian dari buku. Dengan demikian, mengenal anatomi buku berarti mengenal bagian-bagian dari buku.
Menurut Dr. K. Satya Murthy dalam bukunya “How to write a book”, bagian dari buku adalah judul, kata pengantar, prakata, daftar isi, bab, appendix, glossary, bibliography dan index. Putra (2007:45) menyatakan bahwa buku yang lengkap terdiri atas empat bagian, yaitu sampul (cover), pendahulu (preliminaries), isi (text matter) dan penyudah (postliminaries).

1.      COVER (SAMPUL)
Sampul sangat penting untuk menarik minat pembeli. John Cremer dalam Putra (2007:46) menyebutkan “You sell a book by its cover.” Orang kadang timbul minat membeli buku dengan melihat halaman sampulnya. Kalau kita amati buku-buku yang beredar di took-toko buku sekarang, maka tampilan sampulnya sangat bervariasi dan menarik. Hal itu semuanya bertujuan untuk menarik daya minat pembeli agar membeli buku tersebut.
Selanjutnya kalau kita perhatikan cover (sampul) buku, maka umumnya cover buku terdiri atas tiga bagian pokok, yaitu  sampul depan, punggung buku, dan sampul belakang.

Sampul Depan
Sampul depan buku biasanya terdiri dari judul, nama penulis, penerbit dan edisi. Bagian yang penting dari sampul buku adalah judul buku. Judul buku memegang peranan penting karena menggambarkan sekilas isi buku.
Judul berarti nama yang diberikan untuk menunjukkan sebuah buku. Judul terdiri atas tiga jenis, yaitu judul umum, judul bab dan sub-bab. Judul umum tampak pada halaman sampul. Judul bab umumnya dapat dilihat di dalam buku.

Punggung Buku
     Punggung buku terdiri atas judul buku, nama penulis dan logo penerbit. Penulis tidak perlu membuatnya karena penerbitlah yang akan membuatnya.

Sampul Belakang
       Sampul belakang buku berisi synopsis, logo dan nama penerbit dan barcode. Bagian yang cukup penting dari sampul belakang adalah synopsis.
      Sinopsis berasal dari bahasa Yunani sin + oftalmos. Sin secara harfiah berarti bersama-sama, sekilas, selayang pandang dan oftalmos berarti mata atau penglihatan. Jadi synopsis berarti sekali (sekilas) melihat (membaca) buku teks, orang langsung tahu isi secara keseluruhan.

2.      PRELIMINARIES
Preliminaries berisi halaman judul, halaman copyright, halaman persembahan, kata pengantar, prakata (jika ada), dan daftar isi, daftar table (jika ada), daftar gambar (jika ada), dan daftar istilah (jika ada). Berikut ini penjelasan singkat tentang bagian-bagian dari preliminaries.
·     Halaman judul
Halaman judul memuat judul, nama penulis dan logo penerbit.
·     Halaman copyright
·     Halaman persembahan/dedikasi
·     Kata Pengantar
Kata pengantar biasanya disusun oleh penulis sendiri. Didalam kata pengantar, penulis menyajikan tujuan penulisan buku, pokok pikiran buku, dan method yang digunakan. Kata pengantar merupakan kunci bagi pembaca untuk memahami ruang lingkup dan ciri karya penulis.
·     Prakata (jika ada)
Kebanyakan buku memiliki prakata. Tujuan prakata adalah untuk memperkenalkan buku dan pengarang oleh orang lain yang tidak secara langsung berhubungan dengan buku tersebut
·     Daftar Isi
Semua buku memiliki daftar isi. Tujuan daftar isi adalah menunjukkan sekilas apa yang ada di dalam buku. Di dalam daftar isi, pengarang menyajikan semua bab, sub-bab.
·     Daftar Tabel (jika ada)
·     Daftar Gambar (jika ada)
·     Daftar Singkatan (jika ada)

3.      TEXT MATTER
Bagian isi (text matter) berisi
·     Pendahuluan (Introduction)
·     Judul bab, subbab, dan subsubbab
Bab menurut leksikografik didefinisikan sebagai pembagian utama buku.
·     Tujuan Pembelajaran, khusus buku teks untuk sekolah dan perguruan tinggi.
·     Penomoran bab, subbab, dan subsubbab.

4.      POSTLIMINARIES
Bagian penyudah berisi daftar isi, daftar istilah dan index.
·     Daftar pustaka
Daftar isi merupakan daftar buku yang dirujuk oleh penulis.
·     Daftar Istilah (glosarium)
·     Index


2/28/2013

Pengembangan bahan ajar : Dari silabus menjadi buku

Oleh
Bastudin, M.Pd.

PENDAHULUAN
Kurikulum yang berlaku di Indonesia sekarang ini disebut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang disingkat KTSP. Bila dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya, KTSP ini sedikit berbeda. Kurkulum sebelumnya masih bersifat sentralistik. Dengan kata lain, materi pokok ditentukan oleh pemerintah pusat sedangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan memberikan otonomi kepada sekolah untuk mengembangkan materi ajar sendiri dengan mengacu pada rambu-rambu yang telah diberikan oleh pemerintah pusat berupa Standar Kompetensi (disingkat KD) dan kompetensi dasar (disingkat KD).
Penerapakan kurikulum tingkat satuan pendidikan dewasa ini memungkinkan guru untuk mengembangkan atau membuat bahan ajar sendiri karena kurikulum yang berlaku sekarang ini hanya menyediakan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa/peserta didik. Sementara itu, materi pokok dan topic pembelajaran dikembangkan sendiri oleh guru berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar tersebut. Mengapa ini dilakukan? Jawabnya karena guru/sekolah lebih mengetahui keadaan peserta didik mereka. Pemerintah pusat hanya mendiakan panduan untuk mengambangkan KTSP. Hal ini seharusnya dijadikan peluang bagi sekolah, khususnya guru, untuk mengembangkan bahan ajar sendiri.
Tetapi peluang untuk mengembangkan bahan ajar sendiri belum dimanfaatkan oleh guru secara maksimal. Kebanyakan mereka belum melihat profesi sebagai penulis buku sangat menjanjikan. Sesungguhnya ada banyak manfaat yang akan diterima dengan menjadi penulis buku. Menurut James Pennebaker, Profesor Psikologi di Southern Methodist University seperti dikutif dalam Putra (2007: 22) bahwa menuliskan perasaan akan berpengaruh positif bagi kesehatan dan kekebalan tubuh. Manfaat lain yang diperoleh adalah ganjaran angka kredit untuk kenaikan pangkat. Secara social, manfaat yang didapat adalah menjadi terkenal atau dikenal. Terakhir menulis akan memberikan manfaat financial kepada penulis.
Sudah menjadi pengetahuan umum  bahwa salah satu kendala yang sering menghambat para pendidik untuk menyusun buku teks pelajaran adalah minimnya pengetahuan serta wawasan tentang langkah-langkah teknis dan praktis penyusunan bahan ajar yang aplikatif dan mudah dipahami (Prastowo, 2011: 173). Dengan tulisan ini diharapkan dapat memotivasi guru untuk membuat bahan ajar sendiri dan memberikan pengetahuan tentang teknik yang dapat digunakan untuk menulis buku teks berbasis pada silabus, khususnya pelajaran Bahasa Inggris.

PEMBAHASAN
Kunci sukses menulis buku adalah menguasai masalah (topik) yang akan ditulis, mapping of mind, dan membuat outline (Putra, 2007:69). Bagaimana caranya menguasai masalah? Lebih lanjut dijelaskan bahwa agar menguasai masalah dengan baik, maka tetapkan mata ajar yang akan ditulis, dalami topik, gali dan ekspolrasi dengan cara membaca, mengamati dan berdiskusi. Setelah menguasai masalah (topik)nya, langkah berikut mengorganisasikan tema dan menuliskannya hingga selesai. Menurut Prastowo (2011: 49), langkah utama pembuatan bahan ajar terdiri dari tiga tahap penting yang meliputi analisis kebutuhan bahan ajar, penyusunan peta bahan ajar dan pembuatan bahan ajar. Tahap pertama pembuatan bahan ajar, analisis kebutuhan bahan ajar, merupakan tahapan yang memberikan kesempatan untuk meyakinkan diri bahwa apa yang akan ditulis benar-benar dibutuhkan di lapangan dan dapat mengatasi masalah yang ada. Asumsinya adalah bahwa sebelum menulis bahan ajar (buku) sudah ada bahan ajar lain yang serupa, tetapi mengandung banyak kelemahan atau masalah. Harapannya nanti kelemahan yang ada dapat diatasi. Pada tahapan ini dilakukan analisis masalah secara operasional. Untuk dapat membantu mengidentifikasi masalah yanga akan dipecahkan secara konkret dan terukur, coba jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1.      Siapa yang akan menggunakan buku yang akan ditulis?
2.      Apa yang mereka alami sekarang ini dengan buku yang ada?
3.      Bagaimana dampaknya ditinjau dari berbagai segi seperti motivasi, biaya dan waktu?
4.      Apa yang diharapkan siswa bisa lakukan setelah menggunakan buku yang akan ditulis?
5.      Bagaimana cara mengetahui bahwa pengguna telah mengalami kemajuan?
6.      Deskripsikan apa yang akan terjadi jika masalah itu dibiarkan.
Untuk merespons masalah yang telah diidentifikasi diatas, maka kemukakan pemecahan masalah diatas dan hal-hal istimewa dari bahan ajar yang akan ditulis. Selanjutnya kita akan memasuki tahap berikutnya, yaitu menyusun bahan ajar berbentuk buku teks pelajaran. Langkah-langkah penyusunan bahan ajar berbentuk buku teks pelajaran menurut Prastowo (2011) adalah sebagai berikut:
1.   Menganalisis kurikulum
Salah satu kriteria bahan ajar yang baik adalah kesesuaiannya dengan kurikulum yang berlaku. Dengan demikian, sebelum memulai menulis penulis bahan ajar seyogianya terlebih dahulu mempelajari kurikulum yang berlaku. Analisis kurikulum meliputi kajian terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dari kompetensi dasar kemudian dijabarkan menjadi indicator pencapaian dan materi pokok. Selanjutnya materi pokok yang telah diidentifikasi dipetakan dan disusun. Setelah itu, proses penulisan dimulai.
2.   Menentukan judul buku
Untuk menentukan judul pada umumnya berdasarkan materi pokok. Jadi, jika kita sudah menemukan materi pokok, maka itulah yang kita jadikan judul masing-masing bab dari buku yang kita susun. Sementara judul bukunya disesuaikan dengan mata pelajaran.
3.   Merancang outline buku
Pembuatan kerangka buku membantu kita membuat paragraph yang baik, membangun ide dab menuntun pembaca menelusuri tulisan kita.
4.   Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan
Referensi yang dikumpulkan hendaknya yang terkini dan relevan dengan bahan kajian. Referensi dapat diambil dari buku, jurnal ilmiah, hasil penelitian, Koran dan lain-lain.
5. Menulis buku dengan memperhatikan penyajian kalimat yang disesuaikan dengan usia dan pengalaman pembacanya.
Kalimat yang dibuat dalam buku yang sedang kita susun harus memperhatikan tingkat keterbacaan. Panjang kalimat harus mempertimbangkan kemampuan peserta didik.
6.    Mengevaluasi atau mengedit hasil tulisan dengan membaca ulang
Kita perlu membaca ulang atau meminta teman untuk membaca apa telah ditulis dalam rangka memperbaiki kualitas tulisan kita. Jika terdapat kekurangan, maka dapat ditambah atau dikomentari.
Berdasarkan penjelasan diatas, langkah penulisan buku itu tidak terlalu rumit. Bahkan menurut  Putra (2007:121) bahwa buku teks pelajaran dapat dikembangkan dari satuan acara perkuliahan (SAP)/silabus. Berikut ini sampel tahapan pengembangan buku berdasarkan dari silabus.
1.      Analisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Kajian terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi materi pokok pembelajaran. Materi pokok/pembelajaran adalah pokok-pokok maeri yang harus dipelajari siswa sebagai sarana pencapaian kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa. Jika kompetensi dasar dirumuskan dalam bentuk kata kerja, maka materi pokok/ pembelajaran dirumuskan dalam bentuk kata benda, atau kata kerja yang dibendakan. Misalnya jika kompetensi dasar yang harus dicapai “Agar siswa mampu melakukan perhitungan rugi laba”, maka materi pembelajarannya adalah “cara menghitung rugi laba”. Jika kompetensi yang harus dicapai “Agar siswa mampu mendeskripsikan madani”, maka materi pembelajarannya berupa “Masalah-masalah dalam mewujudkan masyarakat madani.”
Berikut ini contoh identifikasi materi pokok dengan menggunakan matrix analisis SK/KD.
Tabel 1
Matrix Analisis SK/KD Mata Pelajaran Bahasa Inggris

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian
Materi Pokok
Materi Ajar
Mendengarkan
1. Memahami makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal sangat sederhana untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat
1.1 Merespon makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan  interpersonal (bersosialisasi) yang menggunakan ragam bahasa lisan sangat sederhana secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat yang melibatkan tindak tutur: menyapa orang yang belum/sudah dikenal, memperkenal-kan diri sendiri/orang lain, dan memerintah atau melarang
a.      Diperdengarkan percakapan dengan tindak tutur menyapa orang yang belum/sudah dikenal, peserta didik dapat mengidentifikasi jenis sapaan dengan benar
b.      Menyebutkan ungkapan memperkenalkan diri sendiri/orang lain
c.      Menyebutkan ungkapan perintah atau larangan dengan benar
Greeting







Introduction


Command  & prohibition
-   Formal greeting
-   Informal greeting






Introducing oneself
Introducing people

Command / prohibition

2.        Pemetaan Materi Pokok / Materi Ajar
Berdasarkan matrix analisis SK/KD diatas atau berdasarkan silabus yang sudah dimiliki, maka dapat diidentifikasi materi pokok yang selanjutnya dapat jabarkan lebih detail menjadi materi ajar. Materi pokok/materi ajar tersebut kemudian dipetakan untuk melihat hubungan/keterkaitannya satu dengan yang lainnya. Berdasarkan hasil matrix diatas, dapat dipetekan materi pokok Listening Standar Kompetensi 1, Kompetensi Dasar 1.1 sebagai berikut ini :
  1. Greetings;
  2. Introducing oneself;
  3. Introducing people;
  4. Command; dan
  5. Prohibition.
Materi listening biasanya sama dengan materi speaking dan materi reading sama dengan writing. Materi KD 1 untuk reading dan writing adalah tentang short functional text.

3.      Penyusunan Outline
Berdasarkan materi pokok/materi ajar diatas, disusun kerangka / rancangan buku yang akan ditulis. Untuk dapat menyusun outline buku teks, maka kita perlu mengetahui komponen-komponen buku teks. “Bahan ajar berbentuk buku teks pelajaran terdiri atas lima komponen, yaitu judul, kompetensi dasar, materi pokok, informasi pendukung, latihan dan penilaian” (Andi Prastowo, 2011: 172). Jadi dalam menyusun buku teks pelajaran, kelima komponen utama tersebut harus ada. Berdasarkan hasil pemetaan SK/KD diatas, maka dapat disusun contoh kerangka buku teks pelajaran Bahasa Inggris kelas VII bab I sebagai berikut :
Judul Bab                    : Greeting and introduction
Kompetensi Dasar   : After the lesson, the students are able to express greetings an identify general information from the written text
Materi Pokok             : LISTENING & SPEAKING
                                    : 1. Greeting
                                    : 2. Introduction
                                    : READING & WRITING
                                    : Short functional text
                                     (disesuaikan dengan materi listening dan speaking, misalnya Identity card)
Informasi Penunjang  : Pronoun dan to be     
Latihan                        : menyebutkan salam
                                    : melafalkan greeting
                                    : menterjemahkan greeting
                                    : mengidentifikasi greeting dalam percakapan
                                    : membaca dialogue
Penilaian                     : -

4.        Penulisan buku
Berdasarkan kerangka buku tersebut diatas, kemudian dikembangkan menjadi buku. Mulailah dengan mencari sumber referensi dari buku, jurnal, pengalaman atau internet tentang segala hal yang berhubungan dengan pembahasan isi buku. Tulislah dari bagian satu sampai bagian terakhir dari struktur buku.
      Beberapa aspek penting yang harus ada  dalam sebuah buku pelajaran dan menjadi perhatian penulis buku pelajaran Bahasa Inggris adalah aspek anatomi buku pelajaran, aspek kegiatan pembelajaran, aspek penyajian pelajaran dan aspek media pembelajaran.
a.    Anatomi buku
Komponen sebuah buku pelajaran antara lain memuat kata pengantar, daftar isi, pembagian pelajaran ke dalam beberapa bab, dan kelengkapan lainnya.
b.    Kompetensi dan Keterampilan yang diberikan
Setiap bab buku harus memuat keempat keterampilan utama berbahasa dan kompetensi pendukung lainnya, seperti fonologi, dialog, grammar, serta linguistic and discourse competence
c.    Penyajian Bahan
Buku pelajaran disajikan secara berurutan dan dan sesuai dengan tingkat kesulitan. Perintah dari tugas atau latihan seyogianya sederhana dan singkat.
d.    Media pendukung pembelajaran
Media pendukung pembelajaran biasanya mencakup bahan audio visual, berbagai ilustrasi dan lay-out buku.

PENUTUP
Menjadi penulis buku teks itu tidak sulit jika kita mengetahui tekniknya. Seorang guru selain mengajar, juga bisa menjadi penulis buku teks pelajaran. Menjadi penulis dapat mendatangkan banyak keuntungan karena disamping untuk mengembangkan diri juga dapat memberikan manfaat yang lain dalam hal karir akademik, popularitas dan juga financial. Singkatnya, menjadi penulis buku merupakan profesi yang sangat menjanjikan sekarang ini. Oleh karena itu, marilah luangkan waktu untuk menulis buku. Pepatah mengatakan bahwa “Verba volant, scripta manent” (apa yang diucapkan berlalu namun apa yang tertulis abadi).

REFERENSI
Alwasilah, A. Chaedir. (2005) Model Buku Pelajaran Bahasa Inggris SMP Kelas VII: Panduan Pengembangan. Depdiknas : Jakarta.

Depdiknas. (2005). Pedoman Pengembangan Buku Pelajaran. Jakarta : Pusat Perbukuan.

Prastowo, Andi, (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif : Menciptakan Metode Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. DIVA Press : Yogyakarta.

Putra, R. Masri Sareb, (2007). How to write your own text book : cara cepat dan asyik membuat buku ajar yang powerful. Kolbu : Bandung

Royan F. M., (2011). Cara Mudah Menulis Buku Best Seller. Masmedia Buana Pustaka: Sidoarjo.